Senin, 12 November 2012

Sumpah Pemuda





Peserta Kongres Pemuda II
Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Kongres
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. [1] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[2]
Isi
Sumpah Pemuda versi orisinal[3]:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kongres Pemuda Indonesia
Panitia Kongres
Dalam upaya mempersatu wadah organisasi pemuda dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Oleh sebab itu, tanggal 20 Februari 1927 telah diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil yang final.
Kemudian pada 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini dihadiri semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober 1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan dibagi kepada satu organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:
Kongres Pemuda Indonesia Kedua
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

Gedung
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [4].
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.[5]

Selasa, 16 Oktober 2012

Tips Melatih Parkit Untuk Berbicara

Parakeets 8 150x150 Memelihara Parkit: 5 Tips Melatih Burung Parkit Berbicara
Burung parkit dapat berbicara atau meniru suara yang mereka dengar dari lingkungan sekitar.
Namun, kemampuan ini tidak didapat secara otomatis. Parkit perlu dilatih agar bisa menirukan berbagai suara.
Untungnya, melatih burung parkit berbicara bukanlah perkara yang terlalu sulit serta tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat parkit mahir menirukan berbagai suara.
1. Mulai melatih parkit saat masih berusia muda. Sama seperti manusia, semakin muda usia parkit, semakin mudah untuk dilatih.
Parkit yang lebih muda mungkin berharga lebih mahal, tapi tambahan ekstra biaya tentu akan memberikan hasil yang lebih optimal.
2. Tempatkan kandang di mana parkit dapat mendengar berbagai suara seperti di dapur atau ruang keluarga.
Namun begitu, parkit juga harus dibuat nyaman. Jauhkan dari jangkauan anak-anak yang akan cenderung menakuti parkit.
Setelah parkit merasa nyaman di rumah barunya, pelatihan bisa segera dimulai.
3. Mulailah mengajari parkit dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan ketimbang vokal, misalnya ‘halo’. Berbicaralah perlahan dan jelas.Anak-anak bisa membantu karena nada suara yang lebih lebih tinggi dari wanita dan anak-anak membuat parkit lebih mudah belajar.
4. Setelah parkit menguasai beberapa kata dasar, cobalah untuk mengajarkannya rangkaian kata atau frase, misalnya “Selamat pagi!”.
Asosiakan frase ini dengan gerakan tertentu misalnya sambil mengangkat kandang atau meletakkan wajah di depan kandang.
Asosiasi ini akan membuat parkit belajar menghubungkan kata dengan gerakan tertentu.
5. Latih kembali kata-kata yang sudah dikuasai parkit. Burung parkit bisa melupakan kata yang sudah dikuasainya jika lama tidak dilatih.
Terus ulangi berbagai kata atau frase meskipun burung Anda telah berhasil menguasainya.
Tips Tambahan
Bersabarlah! Kemampuan belajar parkit berbeda-beda dari satu dengan lainnya. Dengan kesabaran, Anda akan memperoleh hasil yang diinginkan.
Setelah parkit belajar bagaimana berbicara, cobalah bereksperimen dengan suara lain (mis: suara sirene) untuk melihat seberapa jauh kemampuan parkit meniru suara.
Latih hanya satu parkit pada satu waktu alih-alih melatih beberapa parkit bersamaan agar hasil lebih optimal.[]

Minggu, 30 September 2012

Parkit kuning dan biru: Gambar cantik © Om Kicau

Burung parkit memang memiliki warna bulu yang eksotik. Cuma selama ini memang tidak banyak penghobi burung yang memperhatikan. Berikut ini adalah gambar lukisan burung parkit yang menurut saya sangat eksotik.
Jika Anda ingin memelihara parkit, silakan simak referensinya di artikel berkategori paruh bengkok, khususnya dengan label pakit atau burung paruh bengkok secara umum. Silakan.
Burung parkit biru
Burung parkit biru
Burung parkit biru
Burung parkit kuning
 (http://omkicau.com/2011/03/08/parkit-kuning-dan-biru-gambar-cantik/)

Jumat, 28 September 2012

"Tips Memilih Parkit"

Parkit merupakan jenis burung yang banyak dipelihara.
Sebelum memilih jenis parkit apa yang hendak dipelihara, ada baiknya Anda mengetahui faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan.
Berikut adalah beberapa tips memilih parkit yang perlu Anda ketahui:
1. Bicaralah dengan pemilik burung pakit lainnya untuk mendapatkan informasi awal beserta rekomendasi dimana Anda bisa membeli burung parkit.
2. Jika memungkinkan, kunjungi beberapa peternakan parkit agar Anda dapat membawa pulang burung yang terbaik.
3. Kunjungi toko hewan peliharaan untuk melihat burung parkit dari dekat.
4. Pertimbangkan membeli burung parkit yang sudah dewasa meskipun akan lebih susah dilatih dibanding membeli parkit yang berusia lebih muda (baru disapih).
5. Periksa jenis kelamin burung dengan melihat tanda-tanda fisik jika parkit sudah berusia lebih dari 6 bulan.
Parkit betina memiliki cere (daerah berdaging di atas paruh dekat lubang hidung) berwarna coklat, sementara parkit jantan memiliki cere berwarna biru tua.
6. Pilih parkit jantan jika ingin burung yang lebih aktif, atau pilih yang betina jika Anda ingin peliharaan yang lebih tenang.
7. Memilih burung yang ditangkarkan (tidak ditangkap dari alam) karena biasanya merupakan hewan peliharaan yang lebih baik.
8. Pilih burung parkit yang memiliki potensi untuk dilatih trik atau dilatih ‘berbicara’.
9. Parkit dapat hidup hingga10 tahun atau lebih sehingga memelihara burung ini memerlukan komitmen jangka panjang.
Tips Tambahan
Anda dapat menerka umur burung parkit dengan melihat tanda-tanda fisiknya.
Parkit muda memiliki garis dibawah dahi serta bermata hitam.
Seiring usia parkit bertambah, garis-garis di dahi berpindah ke kepala dan cincin putih muncul di sekitar pupil mata.
Terdapat beberapa jenis parkit, pastikan melakukan riset kecil untuk mengetahui jenis parkit mana yang ingin Anda pelihara.[